Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngaji Kitab Hujjah Ahlissunnah Waljamaah Karya Kh. Ali Ma'shum Krapyak (Rois Am PBNU peeiode 1981 - 1984) - [Kajian Sesi: 08]

*Ngaji Kitab Hujjah Ahlissunnah Waljamaah Karya Kh. Ali Ma'shum Krapyak (Rois Am PBNU peeiode 1981 - 1984) - [Kajian Sesi: 08]*

بسم الله الرحمن الرحيم 
قال المؤلف رحمه الله تعالى نفع الله به وبعلومه فى الدارين امين :

*PERSOALAN KE: 3*
*"TENTANG TALQIN MAYIT"*

المِثَالُ الثَّالِثُ : التَّلقِيْنُ  لِلمَيّتِ

Yaitu membahas masalah: "Tentang Talqiin Mayit"

قال ابنُ تَيْمِيَّۃَ فِی فَتَاويهِ (الجزء الاول) هٰذَا التلقينُ المَذْكُور يعنِی تَلْقِينُ الميتِ بَعد الدَّفْنِ قَدْ ثَبّتَ عَنْ طَاءِفَۃٍ من الصحابَۃِ اَنَّهُمْ اَمَرُوا بهِ كَاَبِی اُمَامَۃ البَاهِلِی وغيرِهِ.

  Syaikh Ibnu Taimiyyah berkata dalam kitab Fatawi karya beliau juz awal: "Talqin terhadap mayit sesudah di kubur, itu benar-benar telah di tetapkan oleh sekelompok golongan sahabat Nabi. Dan mereka memerintahkan talqin pada mayit. Seperti sahabat Umamah Al bahily dan yang lainnya."(Artinya talqin itu bukan sesat atau bid'ah).

وَرُوِیَ فِيهِ حَدِيثٌ عَنِ النَّبِیِّ ﷺ لٰكِنَّهُ مِمَّا لَايُحْكَمُ بِصِحَّتِهِ وَلَم يَكُنْ كَثِيرٌ من الصّحَابَۃِ يَفْعَلُ ذلك، فَلِهٰذَا قال الامام اَحمَدُ وَغَيرُهُ مِنَ العُلَمَاءِ

  Dan dalam masalah talqin mayit ini, ada dasar hadits dari Nabi Saw, Akan tetapi hadits tersebut tidak di kukuhkan keshohihannya, dan tidak banyak dari sahabat yang melakukannya. Dan Karena pendapat ini, maka Imam Ahmad dan yang lainnya, dari para ulama mengatakan:

اِنَّ هٰذَا التلقِينُ لَا بَأْسَ بِهِ فَرَخَّصُوا فِيهِ وَلَمْ يَأْمُرُ بِهِ

  "Sesungguhnya talqin ini tidaklah masalah bila dilakukan, (yakni tidak sesat tidak pula haram)" Artinya bahwa para ulama memperbolehkannya, tapi tidak menganjurkan untuk melakukannya.

وَاسْتَحَبَّهُ طَاءِفَۃٌ مِنْ اصْحَابِ الشَّافِعِی وَاَحْمَدَ

  Akan tetapi menurut sekelompok ulama dari penganut madzhab Syafi'i dan imam Ahmad mengatakan bahwa, talqin itu termasuk sunnah hukumnya.

وَكَرِهَهُ طَاءِفَۃٌ من اصْحَابِ مَالِكٍ وَغَيرِهِمْ

  Namun kelompok dari penganut madzhab imam Maliki dan yang lainya mengatakan bahwa talqin itu makruh hukumnya.

اَمَّا الحِديثُ الذی قال انَّهُ لَا يُحْكَمُ بِصِحَّتِهِ فَهٰذَا لَفْظُهُ :

  Adapun hadits tentang anjuran talqin yang menurut para ulama tidak di kukuhkan kesohehannya, maka inilah lafadz haditsnya:

قال ابو اُمَامَۃَ البَاهِلِی : "اذا مَا مِتُّ فَاصْنَعُوا بِی كَمَا اَمَرَنَا رَسُولُﷲ ﷺ بِمَوتَنَا،

  "Abu Umamah berkat: "Kelak kalau aku mati, maka lakukanlah sebagaimana yang telah di perintahkan Rosululloh Saw, padaku, Beliau telah menyuruhku untuk melakukannya terhadap orang yang meninggal dari golonganku."

اَمَرَنَا رسولُ ﷲ ﷺ فقال :

  "Rosululloh Saw, memerintahkan padaku, dan beliau bersabda: 

اِذَا مَاتَ اٰحَدٌ من اِخْوَانِكُمْ فَسَوَّيتُمُ التُّرَابَ عَلٰی قَبْرِهِ, فَلْيَقُمْ اَحَدُكُمْ عَلٰی رَأْسِ قَبْرِهّ ثُمَّ لْيَقُلْ : يا فُلان بن فُلَانَۃ فَاِنَّهُ يَسْمَعُهُ وَلَا يُجِيبُ.

  "Ketika ada dari saudaramu yang meninggal, maka ratakanlah tanah kuburannya, kemudian salah satu dari kalian berdirilah di depan posisi kepala yang di kubur. Lalu berkatalah "Hai fulan bin fulanah (sebut nama ibunya). Karena si mayit akan bisa mendengar akan tetapi tidak bisa menjawabnya."

ثُمَّ لْيَقُلْ يَا فلان بن فلانۃ فانه يسْتَوی قاعدًا، 

  Kemudian katakanlah ke dua kalinya: "Hai fulan bin fulanah!, Maka sesungguhnya si mayit akan bangun dan duduk".

ثُمَّ لْيَقُلْ : يَا فُلَان بن فلانۃ فانهُ يَقُولُ أَرْشِدْنَا يَرْحَمُكَ، وَلٰكِنْ لَاتَشْعُرُونَ

  Lalu panggillah ketiga kalinya: "Hai fulan bin fulanah!, maka sesungguhnya ia akan berkata: "Berikanlah aku petunjuk, semoga Alloh melimpahkan rahmat padamu". Akan tetapi kalian semua tidak bisa merasakannya".

والله أعلم بالصواب

Posting Komentar untuk "Ngaji Kitab Hujjah Ahlissunnah Waljamaah Karya Kh. Ali Ma'shum Krapyak (Rois Am PBNU peeiode 1981 - 1984) - [Kajian Sesi: 08]"